tak sedetikpun kulewatkan
dengan membencimu
aku benci ketika kau memulai
aku benci ketika kau teruskan
aku benci ketika kau terlambat

aku benci ketika kau mencintaiku
aku pun benci ketika aku mencintaimu





mn

kertas pertama

dan kertas terakhir

aku simpan berdempet jadi satu

sungguh aku tak peduli

dengan kertas diantaranya

telah kupencar ke seluruh jiwa

hanya aku yang tahu letaknya

jika kau ingin membakar

kau takkan sanggup,

karena aku telah mati dari lama

mn

hanya sebuah inti

kau menginginkan pujian

mn

ketika kau lelah mendengar kisah yang sama setiap harinya, namun kau tak dapat menggertak palu. karena dia pun enggan berbicara untukmu. apa aku salah untuk menerima? apa aku salah untuk menolak?

ketika kau biarkan ia tahu, lalu semua sirna jadi abu. dia bisu, kaupun bisu. tak ada yang dapat mengubah semua ini hingga kau tonton saja kisah pilu ini. ambil popcorn kau yang rasa caramel itu, agar masih terasa manis di lidahmu walau air mata menderu.

lelah rasanya, berduka sendiri. walau aku tahu, kau pun merasa pilu. tapi apa? kenapa kau terus membisu?

mn 

sadarlah, 

dunia memang tak berputar untukmu

mn

dia terduduk ditepi ranjang tidurnya

dia teringat kemana ia telah berkelana

dia teringat karibnya yang entah sudah kemana

dia teringat harinya yang terasa hampa

jika kau memanglah bijak,

haruskah dia bermuram durja

haruskah dia memendam duka

haruskah dia tak kenal asa

ketika dunia tak seiring dengan akalmu

disitu kau merasa pilu

ketika manusia bukanlah dirimu

disitu kau merasa dungu

ketika kau coba tuk menyaru

disitu kau merasa sendu

Tuhan, salahkah aku?

mn

ketika kau bertanya

namun kau tak dapat menjawab

ketika otakmu tak dapat pulang

pulang ke asal

ketika asalku kosong

ketika asalku sunyi

ketika asalku tak bergejolak

kamu,

mengapa baru bertanya sekarang?




mn